17 Maret 2008

Materi Kewirausahaan

Perencanaan Produk dan Produksi

A. Perencanaan Produk

1. Pengertian Produk
Sebelumnya perlu diketahui bahwa yang dikatakan produk sebenarnya ada 2 jenis, yaitu berupa barang dan berupa jasa. Pengertian barang adalah hasil dari suatu kegiatan produksi yang mempunyai sifat - sifat fisik dan kimia serta ada jangka waktu antata saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Sedangkan pengertian jasa adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat - sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi.
Atau barang dapat diraba secara fisik, tetapi jasa hanya dapat dirasakan dan tidak dapat diraba secara fisik, misalnya jasa bengkel, jasa angkutan umum, jasa transportasi udara, jasa transportasi kereta api, jasa pelayanan bank, jasa pelayanan toko, jasa travel dan lain –lain

2. Aspek – aspek Perencanaan Produk
Dalam perencanaan produk ( Planning of Product ) ada tiga aspek yaitu :
· Aspek Produk
Seorang produsen atau wirausahawan harus menentukan sejak awal produk apa yang sebaiknya dibuat ( what ), sebagai bahan pertimbangan pemilihan produk apa yang dibuat, ada 2 pertimbangan, yaitu :
3. Market Pull ( Pasar yang menarik )
Yaitu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan membuat apa yang dapat dijual. Sehingga produk yang dihasilkan sudah disesuaikan dengan dengan yang selera konsumen yang memang menginginkan produk tersebut.
4. Technology Push ( Dorongan Teknologi )
Yaitu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan menjual apa yang dapat dibuat. Sehingga seorang wirausahawan dituntut untuk menciptakan keinginan dan kebutuhan ( pasar ) konsumen yang belum diketahui..
· Apsek Jumlah Produk
Aspek ini berkaitan dengan berapa jumlah produk yang seharusnya diproduksi.
Ada 2 cara untuk menentukan jumlah produk sebagai berikut :
3. Cara Pertimbangan / non-statistik
Cara pertimbangan adalah menentukan jumlah produk yang harus dibuat dan dijual dengan berdasarkan pertimbangan semata. Ada 3 cara pertimbangan non-statistik, yaitu :
· Pertimbangan Tenaga Penjual ,Dimana berdasarkan masukan / informasi di lapangan ( pasar ) akan dapat diketahui kondisi permintaan dan tingkat persaingan, sehingga dapat ditentukan berapa jumlah produk yang harus diproduksi.
· Pertimbangan Eksekutif, hal ini lebih didasarkan pada factor pengalaman eksekutif ( wirausahawan/ manajemen) mengenai berbagai seluk beluk kondisi pasar, sehingga informasinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan jumlah produk yang harus dijual di pasar.
· Pertimbangan Ahli, hal ini didasarkan pada kemampuan individu untuk meramalkan/ memprediksikan jumlah produk yang seharusnya ada di pasar dan bagaimana menghadapi persaingannya .
4. Cara Kuantitatif / statistik
Cara kuantitatif adalah menentukan jumlah produksi berdasarkan analisa kuantitatif dengan menggunakan data – data masa lalu untuk meramalkan jumlah produk yang ditawarkan / dijual di pasar pada masa yang akan datang.
· Aspek Kombinasi Produk
Aspek ini lebih memfokuskan pada berapa jenis produk yang diproduksi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, misalkan PT. ABC memproduksi saus ABC, baterai ABC, kecap ABC, Sehingga dengan adanya kombinasi produk diharapkan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang berbeda – beda tersebut. Di lain pihak, wirausahawan / produsen akan memperoleh keuntungan yang berlipat.

3. Perencanaan Produk

Sebaiknya sebelum dilaksanakan kegiatan dunia usaha terlebih dahulu dibuat suatu perencanaan yang matang mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan bisnis. Apalagi menyangkut masalah penentuan produk apa yang harus dibuat, agar nantinya jika akan dijual bisa laku dipasar. Atau paling tidak ada sambutan positif dari masyarakat. Hal ini merupakan modal dasar di kemudian hari dapat mengembangkan usaha lebih besar lagi. Karena dengan adanya sambutan positif dari masyarakat khususnya konsumen, berarti produk yang kita jual relatif sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar. Hanya tinggal waktu untuk konsumen tertarik pada produk yang kita jual tersebut. Dengan demikian perencanaan produk dalam hal ini sangat penting untuk dilakukan. Berikut ini perbedaan perencanaan produk dengan perencanaan produksi.
No
Aspek
Perencanaan Produk
Perencanaan Produksi
1
Sasaran
Rencana tentang apa dan berapa banyak ( how much ) yang dapat di produksi
Rencana tentang apa dan berapa banyak yang akan diproduksi perusahaan untuk proses produksi
2
Waktu
Jangka waktu penggunaan bersifat jangka panjang
Jangka waktu biasanya untuk satu tahun berjalan, dan biasanya ada perubahan pada tiap bulan.
3
Manfaat
Berguna untuk menyusun tata letak pabrik, lingkungan kerja serta perekrutan tenaga kerja
Berguna antara lain untuk menyusun jadwal produksi, menghitung kebutuhan bahan dan bahan penolong, upah tenaga kerja.

B. Perencanaan Usaha

Sesuai dengan dengan konsep produksi setiap produsen berharap apa yang dijual laku terjual di pasar sebanyak mungkin. Karena di sini produsen / wirausahawan membuat produk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen / masyarakat. Dengan anggapan jika produk hasil produksinya laku terjual banyak , maka keuntungan yang diperoleh akan besar. Namun untuk memenuhi anggapan tersebut perlu adanya perencanaan produksi yang matang, mengenai produk apa yang memenuhi kebutuhan pasar. Semakin besar peluang pasar akan berpengaruh pada tingkat keberhasilan produsen dalam menjual produknya.

12 Maret 2008

Kajian Utama

Di Balik Tragedi Sejarah Politik Indonesia
Tragedi sejarah politik Indonesia tidak bisa lepas dengan sejarah politik di pulau jawa, diawali dengan perebutan kekuasaan di masa pemerintahan singosari yang melibatkan ken arok sebagai tokoh sentral dalam sejarah

03 Maret 2008

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Pengamatan anda selama mengikuti PSG, kirim ke alamat email: 1. salffa@gmail.com, 2 salffa@yahoo.co.id

Daffa Ramadhan Damar Panuluh

Daffa Ramadhan Damar Panuluh
Harta Paling Berharga adalah Keluarga

Selamat Datang di SALFFA.blogspot.Com

Selamat Datang Di Salffa.blogspot.com